Langsung ke konten utama

BUDI DAYA JABON

BUDIDAYA TANAMAN JABON
(Anthocephalus cadamba)

PERSIAPAN LAHAN TANAM

Jabon merupakan tanaman yang mudah tumbuh dengan kategori bandel sehingga tidak memerlukan perlakuan khusus. Artinya lahan untuk penanaman jabon bisa digunakan dalam sela-sela pohon sawit, pisang atau tanaman dengan masa panen jangka waktu singkat.


PENYEMAIAN BENIH

Benih jabon yang diperoleh dari tanaman yang berbuah, ditabur pada media pasir halus, sebaiknya dengan menggunakan wadah plastik yang telah dilubangi bagian bawahnya. Penyiraman dilakukan dengan memasukkan bak ke bak lain berisi air sehingga air merembes dari bawah. Setelah daun berukuran ± 1 cm2 dipindahkan ke polybag yang telah diisi media (tanah kompos) dengan perbandingan 2:1

PENANAMAN

Proses penanaman jabon sebaiknya dilakukan pada musim hujan  yaitu sekitar bulan September s/d Februari. Jabon menurut syarat tumbuh yang ideal, tapi untuk investasi sebaiknya ditanam pada lahan yang subur dan drainase yang baik. Jarak tanam 2 x 2 meter, 3 x 3  meter, 4 x 4 meter atau 5 x 5 meter tergantung tujuan penanaman murni/tumpang sari. Namun dalam hal investasi murni, sebaiknya dengan jarak tanam ukuran 3 x 3 meter  dan untuk tumpang sari dengan jarak tanam 4 x 4 meter. Buatlah lubang tanam dengan ukuran lebar 30 cm, kedalaman  30 cm atau 40 x 40 x 40 cm tergantung kondisi tanah.

PEMELIHARAAN


Bibit jabon yang masih muda rawan terhadap serangan uret yang memakan akar dan mematikan bbit sehingga sebelum bibit ditanam, sebaiknya taburkan furadan sesuai dengan anjuran. Jabon juga dapat terserang ulat daun, meskipun tidak mematikan tanaman tetapi mengurangi laju pertumbuhan tanaman karena mamakan daun. Penyiangan/pembersihan tanaman jabon dilakukan  3 – 4 kali per tahun dengan membersihkan secara lajur. Jika tajuk sudah bersentuhan secara rapat atau untuk memperoleh pendapatan awal, maka penjarangan dapat dilakukan.
Perawatan kebersihan disekitar pohon bertujuan agar sumber makanan akar tidak terganggu dan dapat maksimal diserap akar pohon, minimal perawatan sampai usia 1 tahunan. 

PEMUPUKAN

Untuk memaksimalkan  pertumbuhan, pemupukan dapat dilakukan minimal 3 (tiga) kali atau cukup sampai usia 3 tahun dengan periode pemupukan 1 kali/tahun karena setelah 3 tahun keatas sumber makanan unsur hara dari serasah yang terdekomposisi secara alami selama 1 - 3 tahun telah mengurai menjadi unsur hara dan kesinambungan dekomposisi serasah 3 - 6  tahun, yang mana jabon dapat hidup dengan pH 4,5 (asam) - 7,5 (basa). Pada tanah yang asam, unsur mikronya banyak dan makronya sedikit, sedangkan tanah yang basa unsur mikronya sedikit dan makronya banyak. Cukup dengan kompos/bokasi/pupuk kandang + NPK. Tetapi jika punya kemampuan lebih, lakukan pemupukan sampai batas usia mendekati panen yaitu 5 sampai 6 tahun, agar hasil bisa lebih maksimal dengan porsi yaitu:
·      Awal tanam - 1 tahun : NPK 1 sendok makan (tabor jangan kena/menumpuk pada batang pangkal).
·      1 tahun - 2 tahun : pupuk kandang 2 kg = NPK 2,5 ons.
·      2 tahun - 3 tahun : pupuk kandang 3 kg = NPK 7,5 ons.

Dapat juga hanya dengan kompos:
·      1 tahun - 2 tahun : kompos 1 kg.
·      2 tahun - 3 tahun : kompos 2 kg.

Kompos/bokasi/pupuk kandang sangat penting peranannya yaitu sebagai absorbent yang dapat menyimpan mineral dan unsur hara dan memperlancar pertukaran kation didalam tanah. Tanpa kompos/bokasi/pupuk kandang tanah semakin lama semakin jenuh, jika tanah jenuh pemberian pupuk menjadi sia-sia dikarenakan tanah jenuh tidak dapat lagi mengikat mineral sehingga pupuk yang diberikan tidak dapat mengurai ke dalam tanah dan akan menguap atau tercuci. Kompos memperbarui kondisi tanah dan menjadikan tanah disekitar pangkal pohon/akar menjadi lembab dan subur, dengan kompos pupuk yang diberikan dapat  mengurai dengan baik sehingga akar menjadi mudah menyerap unsur hara tersebut.

Sufriadi,SP
Penyuluh Kehutanan Pelaksana Lanjutan
Balai Penyuluhan Pertanian Perikanan dan Kehutanan
Kecamatan Jeunieb
2015

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ANGGARAN DASAR (AD) KELOMPOK TANI HUTAN (KTH)

A NG G A R A N D A S A R (AD) KEL O MP O K T A NI HUTAN Pasal 1 a.          Na m a Kel o m pok Tani Hutan   : SILVA LESTARI b.         Ke l o m pok Tani Hutan Silva Lestari d i bentuk pada tanggal Delapan bulan Januari tahun Dua Ribu tiga Belas c.          Keduduk a n K e l o m pok Tani Hutan di Ka m pung/Dus u n Paya Chueng Desa Meunasah Alue Kec a m atan Jeunieb Kabupaten Bireuen d.         Si f at K e l o m pok T a ni         : 1)       M an di ri 2)       Kes w aday a an 3)       Kegot o ng-royongan 4)       M e m bangu n usah a b e rsa m a m ela l u i w ada h K elo m po k Ta n i Hutan. Pasal 2 a.          Azas kelompok tani Hutan berdasarkan Pancasila b.         Tujuan jangka panjang kelompok tani hutan adalah membangun kualitas kesejahteraan hidup bersama untuk   masa kini dan masa depan melalui kegiatan Aneka Usaha Kehutanan (AUK) dengan berwawasan konservasi tanah dan air. c.          Kelo m po k sasara n kelo m

KUNJUNGAN BELAJAR DAN PARTISIPASI KELOMPOK PS ACEH KE PENAS 2023 PADANG

Pelepasan Kelompok Perhutanan Sosial oleh Kadis LHK Aceh untuk Kunjungan Belajar dan Partisipasi di Penas 2023 Padang PADANG – Pekan Nasional Petani Nelayan Indonesia (PENAS) XVI yang di laksanakan selama sepekan mulai Tanggal 10-15 Juni 2023 di Sumatera Barat Padang dan dibuka oleh Presiden RI Bapak Joko Widodo yang diwakili oleh Menteri Perekononimian RI  PENAS ini merupakan ajang pameran yang di ikuti oleh Kelompok Tani Nelayan se-Indonesia untuk memamerkan pruduk produk dari Kelompok Tani baik dari sektor pertanian, perkebunan, perikanan maupun produk kehutanan. Ketua KPS Alue Simantok Azhari Ajalil dengan Produk andalannya berupa Madu Hutan dan Jernang di Stand Aceh Dalam kesempatan ini Kelompok Perhutanan Sosial (KPS) Alue Simantok Kecamatan Peudada Kabupaten Bireuen di berikan kesempatan oleh Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan  (DLHK) Provinsi Aceh menjadi salah satu peserta dalam ajang PENAS ke-XVI 2023 ini yang difasilitasi oleh WRI Indonesia. Produk yang di tampilkan oleh K

JERNANG KTH ALUE SEUMANTOK

Minggu, 25 Februari 2018. Demi menjaga hutan tetap lestari, kelompok Tani Alue Seumantok Kecamatan Peudada Kabupaten Bireuen yang diketuai oleh Azhar Ajalil dan didampingi oleh Penyuluh Kehutanan Lapangan BKPH Meureudu, Sufriadi, SP. berusaha keras menanam dan memelihara jernang. Bagi Kelompok Tani Hutan Alue Seumantok, jernang adalah buah kehidupan. Jika hutan masih bisa ditumbuhi jernang, artinya hutan itu masih alami. Sebaliknya jika tidak, hutan tersebut sama saja telah mati. Berikut kegiatan KTH Alue Semantok yang terus mengembangkan diri untuk tetap mandiri. Papan Nama KTH Gubuk Derita di Lokasi KTH Penyuluh Kehutanan Lapangan BKPH Meureued Istirahat sejenah setelah seharian menjelajahi Lokasi KTH Buah Jernang Papan Nama Kebun Bibit Jernang