Langsung ke konten utama

Postingan

PEMASARAN JERNANG dan ROTAN KTH ALUE SIMANTOK MASIH MENGAMBANG

 PEMASARAN ROTAN DAN JERNANG KTH ALUE SIMANTOK MASIH TERKENDALA DENGAN PASAR Penyuluh Kehutanan BKPH Meureudu, Ketua HKm Alue Simantok Azhari Ajalil mengatakan apabila ada kerja sama antara HKm Alue Simantok dengan Pengusaha Rotan dan Jernang yang ada di Aceh maupun Indonesia yang difasilitasi oleh Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Aceh, Biro Ekonomi Aceh maupun Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, maka akan dapat membantu program yang sudah dilaksanakan oleh HKm Alue Simantok Desa Hagu Kecamatan Peudada Kabupaten Bireuen Aceh. Tim dari Dinas LHK Aceh Dede Hadi, S.Hut dan Rahmat, S.Hut beserta KaBKPH Meureudu dilokasi Jernang KTH Alue Simantok HKm Alue Simantok yang sudah memiliki produk unggulan berupa Rotan dan Jernang, maka separuh bahan rotan dan jernang bisa dijadikan bahan baku setengah jadi untuk  dikirim ke Luar Negeri dan sebahagiannya untuk pengembangan industri rotan di Dalam Negeri khususnya Provinsi  Aceh. Rotan KTH Alue Simantok di Sekretariat Azhari Ajalil mena

KBR 2020 BKPH Meureudu

 KTH Kulam Meuh Lhok Kulam Jeunieb  KTH Paku Kompak Paku Bandar Baru Pidie Jaya  KTH Suka Tani Blang Beururu Peudada  KTH Siwah Panton Bili Pandrah KTH Silva Lestari Jeunieb KBR 2020 yang dikelola oleh Kelompok Tani melalui SK BPDASHL Krueng Aceh No. SK.15/BPSKLHL-KA-4/3/2020 sebagian sudah pada tahapan pengisian media kepolybag. Kelompok Tani KBR yang didampingi oleh PK BKPH Meureudu Sufriadi,SP bersama Jamaluddin,S.Hut ini dilaksanakan sesuai dengan Juknis dan Juklak. Namun sangat disayangkan, pada saat proses pencairan Tahap I (40%) dilakukan, edaran Menteri Keuanganpun keluar (No.S.850/WBP.01/KP-01/2020) sehingga pencairan Tahap l tertunda sampai batas waktu yang belum ada kepastian. Terkait pembayaran tahap I, agaknya masih ditahan di KPPN Banda Aceh, Kemenkeu menunda sementara utk semua pembayaran yg tidak berkaitan dg penanaman Covid19. Namun kegiatan dilapangan tetap berlanjut dan terus didampingi dengan harapan proses pencairan tersebut segera terealisas

OMSET KTH ALUE SIMANTOK BKPH MEUREUDU 5 MILYAR PERTAHUN

BKPH Meuredu, Jum’at , 15/2/2019 - Kelompok Tani Hutan (KTH) Alu Simantok Kecamatan Peudada Kabupaten Bireuen membutuhkan peningkatan status izin Pengololaan Hutan untuk mengembangkan Jernang dan Madu dalam lingkup Izin Pemungutan Hasil Hutan Bukan Kayu (IPHHBK) sebagaimana telah diusulkan oleh KTH Alue Simantok ke Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan di Jakarta beberapa bulal lalu.   Bersama Mahasiswa KKM Al Muslim Hal ini disampaikan oleh anggota KTH Alu Simantok dalam diskusi dengan Biro Perekonomian Pemerintah Aceh dan Bagian Perekonomian Setdakab Kabupaten Bireuen serta Resort Pengelolaan Hutan (RPH)  Ulegle selaku dinas terkait pada Kamis, (14/02/2019) Siang. Acara diskusi ini dilangsungkan di Sekretariat KTH Alu Simantok Gampong Hagu Kecamatan Peudada Kabupaten Bireuen. Ketua Kelompok Tani Hutan (KTH) Alu Simantok   Azhari Ajalil   mengatakan saat ini diareal 319 Ha pada Kawasan Hutan Produksi telah dimanfaatkan pengelolaan Jernang dan madu dengan produktif

BKPH MEUREUDU KEKURANGAN PENYULUH KEHUTANAN

Trienggadeng , Bagian Kesatuan Pengelolaan Hutan (BKPH) Meureudu KPH Wilayah II Aceh saat ini membutuhkan tambahan sekitar 4 orang Penyuluh Kehutanan Lapangan (PKL) untuk mencapai jumlah ideal guna mendampingi masyarakat pegiat hutan di seluruh Wilayah Bagian Kesatuan Pengelolaan Hutan (BKPH) Meureudu ini. “Saat ini penyuluh kehutanan di Bagian Kesatuan Pengelolaan Hutan (BKPH) Meureudu ada 4 orang, sementara dengan luas hutan di seluruh Wilayah Bagian Kesatuan Pengelolaan Hutan (BKPH) Meureudu yang sekitar 170.338,27 hektare itu idealnya punya sekitar 10 orang   Penyuluh Kehutanan,” kata Kepala BKPH Meureudu kepada Tim dari MPR/RI Fraksi Golkar   saat meninjau Lokasi Pembuatan Hutan Pendidikan dan RHL di Meureudu, Senin (2/4/2018). Dengan demikian, kata dia, Bagian Kesatuan Pengelolaan Hutan (BKPH) Meureudu yang mengelola hutan baik hutan negara, hutan dalam kawasan dan luar kawasan yang mencapai 170.338,27 hektare itu masih membutuhkan tambahan sekitar 4

KESETIAAN SEORANG PAMHUT dan PK

“Kita sudah masuk masa kerja lebih 10 tahun. Sesuai aturan ASN saat ini seharusnya kita sudah menjadi PNS, tetapi sampai sekarang status kita masih kontrak pertahun. Masalahnya lagi petugas hanya mendapat jerih payah Rp2,2 juta, tidak sebanding dengan pekerjaan sebagai Pamhut yang penuh risiko,”  Begitulah kira-kira gurauan Pamhut BKPH Jeumpa M. Nasir saat mendampingi Penyuluh Kehutanan BKPH Meureudu Sufriadi, S.P. dilokasi HHBK Alue Seumantok M. Nasir dan Bang Subur di Lokasi Alue Seumantok M. Nasir dan Bang Joni Escort saat identifikasi Jernang

PEMBIBITAN JERNANG ALUE SEUMANTOK

Jernang ( Dhaemorhop draco ) merupakan tanaman yang populer bagi petani tanaman hutan khususnya di Kecamatan Peudada Kabupaten Bireuen, karena mempunyai nilai jual tinggi. Sayangnya, tanaman ini membutuhkan waktu yang cukup lama untuk dapat tumbuh secara alami. Untuk mengatasi hal tersebut, KTH Alue S eumantok Kecamatan Peudada (Azhar Ajalil) yang di dampingi oleh Penyuluh Kehutanan (Sufriadi, SP.) serta Pamhut KPH II (Edy Syahputra) telah mengembangkan teknik pembibitan jernang. Pak Keuchik juga turun tangan untuk membantu KTH Alue Seumantok Pembuatan Kebun Bibit seluas 15 m x 80 m dengan kapasitas bibit 40.000 batang. Bibit Jernang yang sudah siap dipindahkan ke persemaian Bibit Jernang yang berasal dari stek/cabutan alam Ketua KTH Alue Seumantok Kecamatan Peudada Tgk. Azhari Ajalil dengan kreteknya Tok...Tok...Tokkk.....godam Penyuluh Kehutanan mengahantam patok....semangat pantang surut Penyuluh Kehutanan bersama Ketua KTH sedang memasang pat